Presiden Dalam negri Joko Widodo pun memperingatkan orang-orang agar tidak menimbun masker dan penyanitasi tangan. Presiden Indonesia Joko Widodo juga dikritik oleh Kamar Dagang dan Industri Philippines, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, dan juga dengan partai politik seperti Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera karena kurangnya keterbukaan mengenai informasi COVID-19. Jokowi bersikeras untuk tidak membagikan rincian riwayat perjalanan pasien dengan hasil uji koronavirus positif untuk mengurangi kepanikan lalu kegelisahan masyarakat umum. Biar begitu, kerahasiaan informasi di sini. tetap dianggap melanggar peraturan.
Pembelian karena panik jua dilaporkan sejak pertengahan Februari sebelum kasus pertama dikonfirmasi. Masker dan penyanitasi tangan sulit didapatkan masyarakat di dalam beberapa jam setelah pemerintah mengumumkan adanya kasus COVID-19 di Indonesia.
Seperti penyakit pernapasan lainnya, COVID-19 menghasilkan menyebabkan gejala ringan termasuk pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan demam. Sekitar 1 dari setiap 6 orang mungkin akan menderita sakit yang parah, seperti disertai pneumonia atau kesulitan bernafas, yang biasanya muncul secara bertahap. Walaupun angka kematian penyakit ini masih rendah (sekitar 3%), namun untuk orang yang berusia lanjut, dan orang-orang dengan hal medis yang sudah nyata sebelumnya, mereka biasanya jauh rentan untuk menjadi sakit parah. Melihat perkembangan hingga saat ini, lebih dri 50% kasus konfirmasi sudah dinyatakan membaik, dan angka kesembuhan akan terus meningkat.
Namun, dapat dimengerti bahwa Anda mungkin merasa stres serta cemas tentang situasi yg terjadi saat ini. Carilah informasi yang benar lalu akurat tentang perkembangan COVID-19 agar Anda mengetahui situasi wilayah Anda dan Kita dapat mengambil tindakan pencegahan yang wajar.
Beberapa faktor yang mempengaruhi CFR adalah usia warga negara, kualitas pelayanan kesehatan, dan seberapa benar deteksi penderita covid-19 di suatu negara. Nilai ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara terjangkit lain. Ya, 2019-nCoV menyebabkan penyakit pernapasan dan dapat ditularkan dari orang ke jamaah, biasanya setelah kontak erat dengan pasien yang terinfeksi, misalnya, di tempat kerja, di rumah tangga, / fasilitas pelayanan kesehatan.